4 Prinsip Kerajinan Pungsi Hias

Juni 04, 2018
Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan yang diartikan sebagai proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalam membuat benda-benda kebutuhan hidup yang dirancang untuk tujuan fungsional (kegunaan) serta memiliki nilai keindahan atau untuk hiasan. Berkaitan dengan nilai untuk hiasan, maka ada 4 prinsip kerajinan pungsi hias, yaitu sebagai berikut.

4 Prinsip Kerajinan Pungsi Hias

1. Keunikan Bahan Kerajinan


Indonesai merupakan wilayang yang sangat kaya akan bahan alamnya. Begitupun jika digunakan untuk bahan hiasan sangatlah beragam. Mulai bahan padatan cairan, bahan yang ada di laut, pantai gunung, bahan buatan dan lain - lain.
Untuk itulah bahan - bahan yang dimaksud bisa dikelompokan sebagai berikut

a. Bahan alam
Bahan alam adalah sesuatu yang terdapat di alam semesta. Bahan alam merupakan ciptaan Tuhan yang tersebar di bumi, baik di darat, di bawah tanah, maupun di bawah laut. Bahan alam yang dapat digunakan untuk produk kerajinan di antaranya: tanah liat, serat, batu, kayu, bambu, rotan, kulit, logam, batu.

b. Buatan
Bahan buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dengan menggunakan bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam, untuk mendapatkan efek duplikasi bahan alam. Bahan buatan yang dapat dihasilkan untuk produk kerajinan di antaranya lilin, gips, fiberglass, sabun.

c. Bahan limbah organik
Bahan limbah organik merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Limbah organik mengan dung unsur karbon. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

d. Bahan limbah anorganik
Bahan limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan atau tidak bisa membusuk. Limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik yang dapat digunakan sebagai produk kerajinan di antaranya: karet ban, plastik, kaleng, kaca, logam besi/baja, pecahan keramik.

2. Keterampilan Tangan

Dalam sejarahnya, istilah ‘ketukangan’ (keahlian tukang) atau istilah lain perajin, dahulu yang merupakan proses kerja para tukang berkembang menjadi ‘kekriyaan’ (craftmanship).
Hisil hiasan salah satu penentu baik tidaknya adalah keterampilan tangan yang membuat hiasan tersebut. Untuk itulah keterampilan tangan menjadi salah satu prinsip kerajinan pungsi hias.

3. Pungsi Esteti

Kegiatan membuat kerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan dalam kehidup an sehari-hari. Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomisnya.

Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias, dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan \aneka ragam bentuk, sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi.

Produk kerajinan dibentuk berdasarkan pada proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama,
dan pusat perhatian sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna adalah sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan. Adanya unsur estetik pada karya kerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan tersebut.

4. Unsur Hiasan

Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara di antaranya dilukis, diukir, dicetak.

Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan:
(a) hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat, (b) hiasan terstruktur; yaitu hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.

4 Prinsip Kerajinan Pungsi Hias

Demikian yang bisa kami sampaikan tentang 4 Prinsip Kerajinan Pungsi Hias, semoga bermanfaat.

Comments